Ibu Hj. Indra Sudarsi
(Dewan Pendiri & Pembina PAS Baitul Qur’an Gontor)

Kesuksesan adalah sebuah hasil dari perjuangan dan pengorbanan. Dan untuk mengapainya tidak cukup dengan memimpikkannya saja, tapi perlu perealisasian. Untuk meraih sebuah kesuksesan hal yang perlu dilakukan selain bekerja ikhlas ada pula bekerja sama, bekerja keras, bekerja dengan cinta, dan disertai pula dengan doa.

Dengan ketulusan dan keikhlasan dalam bekerja maka seseorang akan meraih kesuksesan yang luar biasa. Berbicara mengenai bekerja, dengan bekerja kita merasakan hasil jerih payah kita untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi. Semua itu anugerah yang patut disyukuri. Pemahaman demikian akan mendorong untuk bekerja dengan tulus dan sungguh, tapi akan keterlaluan jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja ogah-ogahan, malas-malasan, enggan melayani orang.

Maka niat menjadi kunci pertama seseorang dalam melakukan suatu hal bahkan pekerjaan sekalipun. Dengan niat yang murni mengharapkan ridhoNya, insyaAllah akan menuai hasil yang sesuai dengan apa yang diniatkan. Akan tetapi, Apabila niat kita tidak tulus dan ikhlas karenaNya, Maka yang didapat hanyalah kekecewaan dan kepenatan dalam melakukan sebuah pekerjaan tersebut. Lain halnya dengan seseorang yang bekerja dan diiringi dengan niat tulus karenaNya.

Tidak ada namanya sebuah kesuksesan yang tidak berasal dariNya, maka mari kita meraih kesuksesan kita yang diiringi dengan niatan yang tulus dan ikhlas karenaNya.

Lantas mengapa hal seperti itu selalu berjalan dengan baik? Lantas apa yang ditindak lanjuti? Tidak pernah lupa kami akan selalu mengingatkan kepada semua yang berada di Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an untuk diingatkan dan dinasehati terus-menerus walaupun itu 1000 kali (kaping Sewu), itulah jawaban dari pertanyaan yang sering dilontarkan oleh sebagian orang.

Pernahkah Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an jatuh bangun dari permasalahan dan apa yang disikapi dan ditindak lanjuti? “kami tidak pernah merasakan keterpurukan walaupun itu jatuh sejatuh-jatuhnya. Karena kami percaya bahwasannya orang yang bersama Allah.

“Karena kami percaya bahwasannya orang yang bersama Allah dalam menegakkan kalimatNya dan membantu Pada jalan yang benar pasti Allah akan bantu dari jalan manapun itu dan dari arah yang tidak disangka-sangka”

Dr. K.H Abdullah SyuKri Zarkasyi, M.A.

Ibu Hj. Indra sudarsi menganggap bahwa semua yang berada di Pesantren Anak Sholeh bukanlah para pekerja, melainkan keluarga. Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an dan Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an bukan sekolah ataupun lembaga yang bersistem profit tetapi bersistemkan kekeluargaan maka kenapa dari setiap pegawainya selalu merasa cukup dengan kebutuhannya? karena bahwasanya mereka tidak menganggap sekolah ini sebagai ladang pencaharian dan ladang penghidupan.

Tetapi mereka beranggapan bahwasanya saya ada disini, bekerja disini, berada disini, lillahi ta’ala dan menganggap sekolah ini adalah ladang perjuangan untuk menggapai ridhoNya dalam menegakkan kalimat Allah dan membantu pada jalan yang benar pasti Allah akan bantu dari jalan mana pun itu dan dari arah yang tidak disangka-sangka”.

Faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan Pesantren Anak Sholeh Baitul Qur’an? Penggerak di dalamnya tidak boleh bekerja sektoral, tidak boleh bergantung kepada pekerjaannya saja, pada tugasnya saja, melainkan mereka harus bertugas dan bekerja ke semua arah bahkan semua sektor, jikalau pekerjaan yang dilakukanya sudah selesai. Maka yang harus dilakukan mencari lagi pekerjaan yang lain yang belum terselesaikan dan kalaupun pekerjaan atau tugas-tugasnya sudah selesai semuanya dia harus membantu teman-temannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang lainnya.

Leave a Comment