Al-Ustadz Berxy Diarko, S.Pd.
(Wakil Kepala Kurikulum MI PAS Baitul Qur’an)

Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah. Berawal dari proses belajar mengajar yang dilakukan dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Termasuk juga salah satunya MI PAS Baitul Qur’an, diawal pandemi menerapkan perubahan pola pendidikan tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh via internet bahkan.

Kemudian setelah berjalannya waktu dengan mempertimbangkan kondisi psikis dari santri akibat pembelajaran jarak jauh, maka MI PAS Baitul Qur’an menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Tentu dengan pemenuhan administrasi kepada pihak pemenerintah daerah dan juga penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Tentu dalam penerapan semua proses pembelajaran ini ada sisi positif maupun negative. Dalam hal itu kami menyikapi dengan menggunakan 3 komponen penting yaitu kurikulum, asesmen (penilaian), dan pembelajaran.

Sisi negatif dari pembelajaran tatap muka yang terbatas tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dalam menuntaskan 3 komponen penting yang telah disebutkan tadi. Para guru di bebankan dengan target pembelajaran yang penuh dengan jumlah jam tatap muka yang terbatas. Ini merupakan kondisi yang tidak biasa bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran.

Kemudian untuk sisi positif dari pembelajaran tatap muka terbatas ini dirasa sangatlah berdampak luar biasa bagi santri, wali santri, dan pihak madrasah sendiri. Karena dengan adanya pembelajaran tatap muka yang terbatas ini, penyampaian materi dan penanaman pendidikan karakter bisa dilaksanakan secara maksimal.

Dengan adanya harapan baru untuk mengembalikan keadaan dunia pendidikan menjadi normal seperti biasanya. Paling tidak interaksi guru, siswa, dan orang tua dapat terjalin dengan baik seperti era pembelajaran sebelum pandemi. Selain itu hal tersebut merupakan jawaban dari pihak madrasah untuk wali santri yang sudah mulai kewalahan dalam membimbing para santri ketika pembelajaran jarak jauh ini.

Saat ini, proses pembelajaran tatap muka terbatas ini merupakan pola pendidikan yang terbaik di terapkan di MI PAS Baitul Qur’an dalam masa PPKM yang masih di berlakukan oleh pihak pemerintah. Maka dari itu, pihak madrasah berupaya sebisa mungkin dalam mewujudkan proses pembelajaran tatap muka terbatas sebagai bentuk tanggung jawab dalam proses belajar mengajar dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan semua elemen pendidikan dan keluarga santri.

“Seribu cara untuk mewujudkan proses belajar mengajar demi menjamin mutu guru, santri, dan lembaga.”

Berpedoman dari beberapa hal diatas maka pihak madrasah selalu mengedepankan hal-hal positif dan terus berinovasi dalam mencapai visi madrasah yaitu “Menjadi madrasah ibtidaiyah unggulan dalam pendidikan dasar, pengajaran Al Qur’an dan Hadist , kekuatan, berjiwa pesantren, bernafas gontory, berdiri diatas dan untuk semua golongan”. Dan juga pada misinya yaitu :

  1. Menyiapkan generasi Islam yang unggul dan berkualitas menuju terbentuknya Khairul ummah
  2. Menyiapkan mukmin dan muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat dan mempunyai pengetahuan dasar Islam yang mantap serta berkhidmat kepada masyarakat
  3. Mempersiapkan warga negara yang berkepribadian, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT.

Maka pembelaran yang diterapkan oleh MI PAS Baitul Qur’an menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru yang ada di sekolah. Tapi itu semua bukan berarti sebuah hambatan ataupun beban untuk mengajar.

Leave a Comment