Al-Ustadzah Barokatin Munziyati, S.Psi
(Kepala Sekolah PAS Inklusi Ngabar)

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya dihadapkan dengan masyarakat normal saja. Melainkan kita juga hidup dengan segelintir orang yang dianggap oleh masyarakat umum dengan istilah ABK (Anak Berkebutuhan Khusus).

Kehadiran mereka bukanlah menjadi sebuah masalah, bahkan musibah sekalipun. Mereka juga termasuk amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus kita penuhi hak-haknya. Mereka juga layak mendapatkan kasih sayang dari kita para orang tua. Maka perlu dilakukan penangan yang tepat bagi mereka terutama dalam pendidikan mereka. Mereka juga perlu pendidikan, tapi dalam tanda kutip pendidikan yang diberikan ada kekhususan tersendiri.

Pada edisi kedua dari majalah ini, kami dari tim majalah mendapatkan kesempatan yang benar-benar bermanfaat bagi kami untuk sedikit berbincang dengan pakarnya Anak Berkebutuhan Khusus, yaitu Ustadzah Barokatin Munziyati, S.Psi. Beliau yang kerap dipanggil dengan sebutan Bu Ninin. Beliau ini adalah kepala sekolah dari PAS Inklusi, Ngabar sekaligus seorang Psikolog.

Langsung saja kita belajar dari ahlinya, melalui beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh tim majalah kami. Semoga dapat menularkan hal positif bagi para pembacanya.

Aktivitas apa saja yang dilakukan anak-anak ketika berada didalam kelas?

Aktivitas terapi, pendidikan, pembiasaan, rutinitas kelas, hal-hal yang mengacu pada perkembangan anak seusia Play Group, Taman Kanak-kanak, dan Kurikulum.

Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus?

Berbicara mengenai komunikasi, apabila kita berbicara ataupun berkomunikasi dengan anak berkebutuhan khusus. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi terlebih dahulu anak berkebutuhan khusus ini, anak ini menggunakan bahasa atau komukasi apa? anak ini jenis atau tipe yang seperti apa? itu yang harus kita pahami terlebih dahulu. Komunikasinya pun harus kita pahami lebih dalam, apakah cukup dengan komunikasi verbal atau non verbal, dengan gestur tubuh atau cukup dengan bahasa isyarat atau mungkin dengan ekspresi. Itu yang harus kita pahami betul.

Apakah ada kesulitan dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus?

Kesulitan dalam mengajar anak-anak saya pikir tidak ada, karena kami sebagai pendidik harus siap fisik dan psikis. Mengapa? Karena jika kita mengalami sebuah kesulitan, maka kita akan terus belajar dari anak-anak untuk memahami karakter, kecerdasan, kemampuan, minat, potensi, dan kesukaan anak serta hambatan keterlambatan perkembangan anak.

Bagaimana cara membagi waktu antara bermain dan belajar?

Justru perihal pembagian waktu antara bermain dan belajar bukanlah masalah bagi kami. Anak-anak ketika berada di Sekolah malah bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

Leave a Comment